Waspadalah !!! Inilah Ciri-ciri Gangguan Jin yang Dapat Merusak Hubungan Suami Istri |
Sahabat Ummi,
pernahkah mendengar adanya gangguan jin yang dapat merusak hubungan rumah
tangga dan meretakkan pernikahan antara suami istri? Bahkan di kalangan jin,
yang dianggap sebagai golongan terbaik adalah para jin yang dapat memisahkan
seorang suami dari istrinya.
“Sesungguhnya Iblis
meletakkan singgasananya di atas air, kemudian mengirim pasukannya. Dan yang
paling dekat kepada iblis dari pasukannya adalah setan yang bisa membuat fitnah
yang paling besar. Salah satu dari mereka datang dan berkata, ‘Aku telah
berbuat ini dan ini.’ Iblis berkata, ‘Kamu belum berbuat apa-apa.’ Kemudian
datang setan lain dan berkata, ‘Aku tidak meninggalkannya sampai aku bisa
memisahkan antara dirinya dengan istrinya.’ Maka iblis mendekatkan setan
tersebut kepada dirinya dan berkata, ‘Sebaik-baik (pasukanku) adalah kamu’.”
(HR Muslim No: 7284)
Mengetahui hal ini,
tentu saja setiap pasutri perlu waspada terhadap gangguan jin yang mungkin saja
melanda rumah tangga kita sendiri. Berikut ini beberapa ciri-ciri gangguan jin
yang bisa dideteksi:
1. Kondisi emosi
tidak terkendali, sangat mudah marah. Misalnya istri yang membantah suami,
suami yang memaki istri karena hal sepele.
2. Sering merasa
ragu, was-was, ketakutan tanpa sebab yang jelas.
3. Adanya dorongan
kuat untuk melakukan perbuatan maksiat yang berulang-ulang, misalnya suami atau
istri menonton video porno baik sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan,
disertai kemalasan dan kelesuan luarbiasa untuk melakukan shalat dan ibadah
lain.
4. Sulit khusyuk
dalam mengerjakan sholat, dan susah mengingat rakaat shalat, dan hal ini
terjadi terus berulang-ulang, tidak hanya sesekali saja.
5. Sesak nafas dan
merasa mengantuk berat saat membaca Al Quran (tidak bisa baca lebih dari 30
Ayat atau tenggorokan yang terhenti sama sekali, bahkan tertidur saat baru buka
mushaf).
6. Melemahnya hati,
minder, suka menghayal/melamun, menyendiri dan mengurung diri di kamar secara
berlebihan atau mengasingkan diri dari sosial.
7. Merasakan sakit
yang tidak kunjung sembuh; semisal pusing di kepala, mendengung di telinga,
pegal di bahu, belikat dan paha, sakit gigi, mata, tenggorokan, lambung dan
dada sesak tanpa sebab yang jelas.
8. Memandang remeh
kegiatan ibadah dan lupa atau malas dzikrullah.
9. Depresi dan
pikiran linglung, merasa sedih, jantung berdebar-debar keras.
10. Sering
kesurupan baik separuh ingatan atau secara total.
11. Sering
mendengar bisikan memanggil namanya sendiri, merasa ada yang mengajak bicara,
mendengar bisikan menyuruh sesuatu kejahatan semisal; membunuh, memperkosa,
memukul, meloncat dari tempat yang tinggi, terjun ke sungai atau jurang,
menabrakkan diri dll.
12. Paranoid dan
cemas, merasa bersalah terus, merasa ada yang mengikuti, mengejar dan mengancam
akan membunuh.
13. Sering mencium
bau –bauan wangi kembang atau dupa, bau anyir atau busuk (bangkai) yang tidak
terlihat sumber baunya.
15. Melihat atau
merasakan keberadaan mahluk halus baik sekilas atau jelas.
16. Melakukan
tindakan-tindakan aneh tanpa disadari atau di luar kendali atau seperti ada
yang mengendalikan dan tidak bisa menahan dalam kondisi sadar sekalipun.
17. Rasa sakit di
salah satu anggota badan yang tidak terdeteksi dokter atau sakit menahun yang
tidak ditemukan solusinya dalam dunia medis
18. Sering merasa
panas pada anggota tubuh, baik itu kepala, punggung, dada, tengkuk, dan lainnya
19. Tidak merasa
kenyang meskipun makan banyak, atau kuat tidak makan sama sekali
20. Suasana rumah
terasa panas, anggota keluarga tidak betah di rumah, mudah terjadi pertengkaran
meskipun hanya disebabkan hal sepele
Sahabat Ummi, jika
mengalami beberapa poin dari 20 ciri-ciri di atas, sebaiknya melakukan ruqyah
mandiri terlebih dahulu, yakni membaca ayat-ayat Qur'an dan melawan rasa malas
beribadah dengan sungguh-sungguh. Kalau gangguan sudah semakin parah, sebaiknya
meminta bantuan ustad/ustadzah yang telah biasa menangani ruqyah. Wallaahualam.
Dari sahabat ‘Auf
bin Malik R.A dia berkata, Kami dahulu meruqyah di masa Jahiliyyah, maka kami
bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana menurut pendapatmu?” Beliau menjawab,
“Tunjukkan padaku ruqyah (mantera) kalian itu. Tidak mengapa mantera itu selama
tidak mengandung kesyirikan.” (HR. Muslim)
Baca Juga :